Desa Widarapayung Kulon Melaksanakan Studi Komparatif Desa Cantik Ke Desa Maduretno Kab. Wonosobo
Pada tanggal 14 Juli 2022, Desa Widarapayung Kulon melakukan Studi Komparatif Desa Cantik (Desa Cinta Statistik) ke Desa Maduretno Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo, Kepala Desa berangkat dengan mengikutsertakan 5 orang yang terdiri dari 3 unsur dari Perangkat Desa, 1 unsur dari BPD dan 1 unsur dari PKK Desa Widarapayung Kulon.
Dalam pelaksanaan studi komparatif ini bersama juga dengan Desa Binangun dan Desa Planjan serta didampingi oleh Tim BPS Kabupaten Cilacap, dimana dari 3 Desa ini yang telah ditunjuk menjadi binaan Implementasi Program Desa Cantik yang ada di Kabupaten Cilacap.
Sebagai bentuk tanggungjawab dan salah satu implementasi UU No. 16 Tahun 1997 tentang statistik, BPS Pusat menciptakan sebuah inovasi dengan nama Desa Cantik atau Desa Cinta Statistik. Inovasi ini juga sejalan dengan program Satu Data Indonesia, yakni mewujudkan keterpaduan dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengendalian pembangunan. Sehingga ke depan sistem informasi desa pada level masyarakat dapat lebih dioptimalkan
Kepala BPS Kabupaten Wonosobo Tri Wahyu Joko Pratomo menyampaikan, dalam membangun tata kelola pemerintahan yang baik pada level desa dibutuhkan satu data valid dan berkualitas sehingga menjadi rujukan yang digunakan dalam proses pengambilan kebijakan pemerintahan
“Membangun data dari desa sangat penting untuk menjadi rujukan pengambilan sebuah kebijakan, semoga pengelolaan Desa Cantik di Maduretno ini mampu dikembangkan dan dicontoh di Kabupaten Cilacap, tuturnya saat sambutan Studi Komparatif Desa Cantik Bersama BPS Kabupaten Cilacap di Ruang Sekretariat Desa Maduretno, Kamis, (14/07/2022).
Kemudian dari Kepala BPS Kabupaten Cilacap Isnaini mengatakan, membangun desa yang maju harus didukung dengan data yang jelas. Menurutnya, data yang ditampilkan di masing-masing desa sesuai dengan kebutuhan itu sendiri serta potensi yang diunggulkan seperti pariwisata, ekonomi, kesehatan dan sebagainya.
Sementara itu, Kepala Desa Maduretno Kecamatan Kalikajar Subadi menjelaskan, awal mula program Desa Cantik di desanya akibat administrasi yang kurang tertata. Dibantu oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD), tokoh agama, tokoh masyarakat terkait, akhirnya program Desa Cantik mulai terwujud.
“Administrasi di desa kami pada saat itu masih buruk belum tertata rapi, tim kami sebanyak 11 orang terdiri dari unsur RT, RW, dan PKK membentuk program Desa Cantik, selain itu kami terus berkoordinasi meminta pendampingan dari BPS Wonosobo,” ungkapnya.
Desa Cantik mempunyai database yang kuat. Setiap bulan informasi diperbaharui, meliputi data kelahiran, kematian, dan penduduk pendatang.
Form Komentar