Dalam rangka memasuki bulan Rajab, warga Desa Widarapayung Kulon melaksanakan tradisi nyekar ke makam para leluhur. Tradisi ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat Jawa dan beberapa daerah lainnya di Indonesia.
Tradisi nyekar merupakan perpaduan antara ajaran Islam dengan kepercayaan masyarakat Jawa yang sudah mengenal konsep alam baqa atau kehidupan setelah mati. Masyarakat percaya bahwa meskipun tubuh fisik manusia akan mati, ruhnya akan kembali kepada Sang Pencipta.
Dalam kesempatan ini, warga Desa Widarapayung Kulon mengunjungi makam Mbah Karim yang menjadi salah satu destinasi utama dalam tradisi nyekar. Mereka membersihkan makam, berdoa, dan memanjatkan doa untuk arwah para leluhur.
Tradisi nyekar ini memiliki makna sebagai bentuk penghormatan kepada mereka yang telah mendahului kita. Dengan demikian, nyekar menjadi ritual yang sarat akan nilai spiritual dan budaya yang mendalam.
Tradisi ini telah dilaksanakan secara turun-temurun di Desa Widarapayung Kulon dan menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat setempat.
Form Komentar